Rabu, 11 November 2009

Keponakanku dan Moni

Ini sudah lama lewat, tapi terus terngiang karena lucu beud. Waktu itu keponakanku yang lain berusia 1 tahun. Dia asik menikmati masanya yang sudah menjejakkan kaki mungilnya ke tanah-tanah harapan.

Siang itu Salwa, begitu nama keponakanku, masuk ke ruang tengah yang berfungsi sebagai kamar. Di samping tempat tidur terdapat meja lengkap dengan seperangkat komputer. Diilihatnya benda kotak serupa televisi, tapi putih. Diam saja ia dekati benda itu. Sya Cuma diam mengamati apa yang akan terjadi berikutnya. Waks! Si kecil menekan tombol power di monitor analog komputer milik sya. Hihi, nggak nyala, lah, orang kabelnya nggak tersambung ke listrik


Dengan wajah cemberut yang imut-imut si kecil membelakangi Moni, lalu meninggalkannya. Hanya tersenyum kulihat tingkahnya.
Tanpa disangka, Salwa datang lagi ke depan Moni. Kali ini dia bawa ‘senjata’. Waw! Asik dia gunakan senjatanya, tapi melihat perubahan tidak terjadi di Moni, dia mengadu padaku. Baru kusadari dia memencet tombol-tombol di remote televisi kemudian diarahkan ke Moni. Wataw! Kreatif beud keponakanku ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar