Senin, 30 Agustus 2010

Menundukkan Pandangan dan Pandangan Perempuan

Baru saja berbincang dengan seorang rekan. Ide itu terlintas begitu saja usai dia bilang, "tundukkan pandangan" sambil bergaya sekeren mungkin. Hmm, saya jadi teringat seorang teman yang membicarakan pandangannya terhadap perempuan.

Mungkin bagi sebagian lelaki melihat perempuan yang lewat itu biasa. Tapi, bagi sebagian lain, hal itu begitu mengerikan. Apa sebab? Ya, sudah sekian artikel mengatakan bahwa sosok perempuan begitu mudah menggoyahkan keteguhan para lelaki. Maksudnya?

Kalau dalam bahasa vulgar, perempuan itu selalu mengalihkan pandangan laki-laki. Misalnya, dua lelaki berbincang di pinggir jalan. Mendadak ada yang lewat di depan mereka. Kalau yang lewat sekadar bapak-bapak tentu tak akan mengalihkan mata mereka. Tapi kalau itu perempuan? Ehem. jangan ditanya.

Saya awalnya mengira bahwa hal seperti itu hanya berlaku di dunia lelaki yang tidak mendalami Islam, yang tidak belajar menundukkan pandangannya. Tapi apa? Saya terkejut begitu melihat beberapa teman saya yang notabene mengerti agama juga melakukan hal sama: melihat-bahkan memperhatikan-perempuan yang lewat di depannya. Atau yang hanya tertangkap ekor matanya!

Hmm, mungkin benar, ya, perintah Allah tentang menundukkan pandangan, menjaga malu. Ketika teman-teman perempuan saya mendapat pertanyaan perasaan merek, apa jawabannya? yuk, kita simak:

May: Eh, dilihatin tuh.
"Teman1: Hush. Udah, cuekin. Nyebelin tauk, ngeliat gitu.

Dan saya berkali-kali mengalami hal yang sama. Sekadar dilihat. Oke, cuma melihat. Tapi ternyata risih juga, ya, dilihat begitu. Saya kan bukan dagangan
-_____-"

"Iya, sih, May. Ngeselin. Apalagi kalau ada lelaki yang melihat fisik perempuan sebelum nikah," ujar salah satu teman saya.

"Lho, bukannya itu wajar, ya? Malah itu juga syarat kalau melihat calon..." sahut saya.

"Iya, tahu. Tapi sekarang pertanyaannya, mereka cari model atau istri?"

GLEK! galaknya teman saya. Mungkin ini perbedaan pandangan antara lelaki dan perempuan. terutama terkait pernikahan, terkait kondisi calonnya. Ketika lelaki melihat fisik pertama kali, yang perempuan lebih melihat karakter sang lelaki.

Tidak, tidak salah, kok, kalau ingin pasangannya bagus secara fisik. Tidak salah. Lha wong Zainab saja yang hidup di zaman Rasulullah Muhammad saw juga menginginkan fisik pasangannya bagus. So? Masalahnya?

Ini jawaban teman saya yang perempuan

"Ya, kalau mereka mau terima setelah lihat fisik, silakan. Kalau nggak mau, ya sudah(lah)."

So, my friends that called perempuan, nggak usah berkecil hati bila fisikmu terlihat tidak standar. karena inner beauty itu yang akan ternilai di tengah masyarakat.. karena taqwa itulah yang akan diitung di depan Allah swt. Anggeplah, kalau wajah bagus itu bonus ^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar