Minggu, 24 Juli 2011

Mas, Mana Sepatu May?

Hari itu adalah hari saat Mas Dian harus kembali ke rutinitasnya di Pulau berbentuk K. May mengantar mas ke Bandara Soekarno-Hatta terminal 1A (inget amad, hehe). May janji untuk nggak nangis layaknya drama korea atau dorama Jepang. Yap, May udah janji meski malam sebelumnya udah nangis :malu:.



Lihat gambar di atas? Ini terjadi saat kami turun dari taksi. Mas turun duluan karena lebih dekat dengan pintu. sebenarnya May juga di pintu lainnya, tapi karena jalannan yang ramai, jadi May putuskan keluar dari pintu yang sama kayak Mas Dian. Kerusuhan dimulai setelah Mas turun.

DAK! Mas Dian dengan santainya menutup pintu taksi setelah beliau turun. Sedikit panik May memegang engsel pintu itu.

"Mas! Mas, kok May dikunci!?" tanya May panik. Lebay mungkin tapi kalau panik kadang May meracau :D

Akhirnya May berhasil membuka pintu dan menyiapkan uang transportasi untuk taksi. May pun dengan riang menjejakkan kaki. Dan...

"Mas! Kok, jadi sendal? Sepatu May mana?" tanya May sambil membayar ke bapak-bapak taksi. Mas Dian cuma senyum aja.

Sambil berdiri dan mengucap terima kasih ke bapak taksi, May sempat menyaksikan Mas Dian tertawa geli.

"Mas, ini nggak mungkin." ujar May.

"Hehehehehehehehehe, nggak mungkin..."

"Ih, mas. Tadi tuh May beneran pakai sepatu," May masih protes dengan kejadian yang aneh ini. May shock!

Di depan terminal kedatangan baru May menyadari bahwa May sebelum berangkat sempat masuk lagi ke dalam rumah dan melepas sepatu yang sudah May pakai. Dan, May terburu-buru sehingga sendal yang dengan manisnya menyelimuti kaki May. Mana sendalnya nggak elegan banget lagi -___-"

3 komentar:

  1. jadi sepatunya pak sopir taxi mana sya?? :D :D

    BalasHapus
  2. hehehhe aye baru mau komen(liat Pic id FB na) itu sendal crocked ^^ sandingannya sepatu bercahaya ...aw.aw.aw... :D

    BalasHapus
  3. @kak uchi
    tanya sama porter bandara aja gih

    @emak pipi
    geez

    BalasHapus