Minggu, 13 November 2011

Kedewasaan Ikatan Ran-Shinichi

Sudah bisa menebak judul tulisan ini? Oke, kalau belum, saya beritahukan sedikit tentang mereka ya. Tentang dua nama, yaitu Ran dan Shinichi.

Oke, nama pertama. Ran, tepatnya Mouri Ran. Mouri adalah nama keluarganya dari garis keturunan sang ayah, Mouri Kogoro. Dalam kisah Meitantei Conan (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan: Detektif Conan), Ran Mouri (kita panggil Ran, yuk) adalah gadis SMA Teitan yang ada di Tokyo, Jepang. Teitan sendiri adalah anagram dari Tantei *IMO, lho yaaaa*. Ran gadis pintar, cantik, baik, ramah, jago karate (waah, keren ya kayak saya XD) tapi cengeng dan takut hantu -__-'. Ia bersekolah di kelas 2B saat kisah ini dimulai oleh sang penulis, Aoyama Gosho.

Lanjut ke nama kedua, Shinichi, lebih tepat Kudou Shinichi. Anak tunggal aktris Jepang yang go Internasional, Yukiko Kudou, dan novelis tenar bernama Yusaku Kudou. Kemampuan analisisnya segera mengantarkan ia pada ketenaran juga sebagai detektif muda. Shinichi adalah teman sekelas Ran Mouri sejak kecil. Tak pandai dalam ilmu beladiri, tapi pandai mengolah bola.

Ran dan Shinichi terpisah akibat kasus yang mengharuskan Shinichi mengecilkan tubuhnya. Ia muncul sebagai Conan dan terus berada di samping Ran untuk dapat mengembalikan ukuran tubuhnya.

Oke, stop. Kita mulai bahas sisi ikatan mereka ya. Mereka bukanlah pasangan yang mampu, mudah, mengatakan cinta satu sama lain. Tapi sikap masing-masing telah menunjukkan bahwa Ran adalah orang penting dalam hidup Shinichi, dan Shinichi adalah lelaki yang tak bisa Ran singkirkan dari hati serta pikirannya.



Ran terus menanti Shinichi agar kembali karena ia tak tahu masalah yang menimpa Shinichi. Ran tidak uring-uringan bila tak ditelepon Shinichi dan ia berusaha memahami kondisi lelakinya yang mungkin sangat sibuk dengan kasus--setidaknya itu yang diucapkan COnan tentang Shinichi.

Bagi saya, di sini letak kedewasaan ikatan mereka. Tanpa banyak rayuan gombal, tanpa banyak janji, keduanya menguatkan hati masing-masing. Kerinduan pasti ada pada setiap pasangan yang terpisah jarak, tak terkecuali Ran dan Shinichi. Tapi, cara keduanya mengekspresikan kerinduan masing-masing tidaklah kacangan.

*dalam penantian watashi no Shinichi

2 komentar: