Sabtu, 20 Juli 2013

[catatan perjalanan] Menapaki Lingkar Kuningan

Pagi sudah pamit ketika jam menunjukkan pukul 10.30 WIB. Ya lewat sedikit, laaaah. Kali ini saya akan menelusuri Salah satu sisi Kuningan, Jakarta Selatan, bersama mama dan tante saya.

Kami mengawali kisah dengan menaiki taksi biru. Ada kisah menarik saat kami menaiki taksi. Yap, pak supirnya senang mengucap 'hasbiyallah' dan kalau bicara tak jauh dari agama. Yeah, pak supir agamis itu sangat ramah pada kami, penumpangnya. Alhamdulillah, kami mendapati taksi serta supir yang mampu menjadi penyejuk ruhani.

Akhirnya setelah melewati jalan Mampang Prapatan, berlanjut ke jalan H.R. Rasuna Said, taksi berbelok  ke utara, memasuki kawasan Mega Kuningan. Sebuah kawasan dengan jalan melingkar. Ya, sejak memasuki kawasan ini, tak henti penumpang taksi biru ini, kami, berceloteh tentang pengeboman.

Setelah memutari lingkar Mega Kuningan ini, kami bersiap memasuki sebuah gerbang yang dijaga 4 petugas. dua di antaranya memakai seragam biru-biru, sedang dua lainnya memakai seragam biru-putih. Ada yang menarik, bahwa salah satu petugas di gerbang itu perempuan!

Setelah melewati pintu detektor, kami menuju Lobby untuk menanyakan ruang seminar. Saya mendekati tangga bersejarah. Ya, peristiwa pengeboman itu mau tak mau masuk dalam sejarah hotel ini, kan? saya lihat tangga melingkar itu ke arah bawah. tak ada suasana mencekam di sana.

 Setelah mengamati tangga, kami pun menuju ruang seminar yang terbilang mewah. AC dimana mana, kursi yang sangat nyaman, makanan yang wah. apa lagi? o iya itu semua GRATIS :D

Sepulang seminar Mama mengajak kami menyusuri jalan di lingkar itu. Serasa di luar negeri! Jalanan lebar, bersih, asri. Tulisannya kebanyakan berbahasa Inggris atau tulisan kanji. Bangunannya juga. Yeah, ada beberapa kedutaan di daerah ini.

1 komentar:

  1. jalanan lebar dan asri..jadi serasa di luar negri ya....duch kasihan banget Indonesiku ini :-)

    BalasHapus