Sabtu, 20 Juli 2013

Judulnya apa ya? Pokoknya tentang lingkungan rumah untuk anak-anak

Anak-anak. Entah sejak kapan anak-anak menarik hati May. Tapi paling kentara ya....sejak ngajar May mulai suka anak-anak. Kalau nginget-nginget lagi, paling beruntung tuh anak-anak di tempat May ngajar. Kenapa?

Di sana ada berbagai mainan yang dikenal sebagai mainan edukatif (sampai-sampai May iri sama tuh anak-anak, May aja nggak punya kesempatan main kalau bukan waktunya ngajar, xixi..). Cerita yang mereka dengar tuh hampir selalu penuh hikmah. Waktu makan bersama, belajar makan yang baik dan berbagi sama teman. Pokoknya bener-bener dunia anak-anak deh.

May ngelihat lingkungan rumah. Kalau untuk yang idealis sih akan bilang: lingkungannya buruk untuk perkembangan anak-anak.Kok bisa?

Gimana bisa dibilang baik kalau lagu mereka itu yang "eeaaa...", tontonan mereka sinetron ibu-ibu, pakaian mereka mirip girlband manggung, dan....ucapan mereka terisi absensi kebun binatang? apa lagi? Ah iya, ngaji dan belajar di-outsourcing ke sekolah dan TPA.

Salah? Errr...awalnya May bilang salah, sih. Setelah ngelihat berbagai faktor jadinya....iya, salah :D. Tapi, ternyata ngubah lingkungan itu nggak semudah membalik telor ceplok di wajan (Euh, jujur, mbalikin telor ceplok aja May nggak bisa -.-'). Banyak langkah pendekatan yang harus dijalani. Nggak jarang juga orangtua yang masih keukeuh pendiriannya meski sudah diajak sharing.

Oke, curhatnya segini aja. Karena banyak banget teori pendidikan anak yang bertebaran di internet, di kampus, buku, juga dari orangtua kita. Yang May pelajari di lingkungan kurang kondusif ini adalah: terapkan aturan di dalam rumah sendiri, yang penting urus anak masing-masing (eeaaaa)

Tapi, kalau ada pelajaran lain ya...May tampung ^_^ ada masukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar