Selasa, 16 September 2014

Suplemen Makanan Dibutuhkan?

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, tentu seorang ibu paling repot. Repotnya tidak lain karena ia berusaha memastikan segala macam makanan yang masuk ke perut anggota keluarganya adalah yang terbaik: sehat dan baik. Bagi muslim, sudah tentu halal adalah kepastian yang juga dimasukkan dalam poin penyediaan makanan. Maka ketika anggota keluarga sakit, sang ibu mencari tahu sebab dan penanganan terbaik atas sakit tersebut.

Bagi masyarakat kota, sakit yang sering dialami tentu karena kelelahan. Target pekerjaan yang seperti tak mengenal waktu, waktu  yang selalu terasa kurang bagi dirinya, menjadikan masyarakat tidak begitu memerhatikan asupan makanan dalam tubuhnya. Maka, penyakit akibat lelah adalah yang paling sering terjadi. Tentu, hal tersebut akibat daya tahan tubuh yang menurun.

Selain itu, sebagai pengguna angkutan umum, saya sudah pasti terpapar polusi tiap kali berangkat atau pulang dari tempat saya menimba ilmu. Sudah beberapa tahun ini saya rasakan bahwa akibat asap knalpot atau rokok orang di sekitar saya telah mempengaruhi kesehatan badan saya. Saya sering pusing, mual, atau merasa lemah. Mungkin hal tersebut juga dialami masyarakat lain yang tinggal di perkotaan, baik kota kecil maupun kota besar. Khususnya yang memiliki tingkat polusi sangat tinggi. Kesehatan yang menurun itu hampir selalu disebabkan daya tahan tubuh yang memang lemah. Meski saya bukan penyuka jajanan luar, tapi tetap saja asupan makanan yang saya masukkan sepertinya masih kurang untuk menghadapi paparan polusi.

Kalau sudah begitu, maka dicarilah solusi untuk meningkatkan daya tahan tubuh: olahraga dan makan sebaik ,mungkin. pengaturan pola makan agar nutrisi yang dibutuhkan terpenuhi sebenarnya tidaklah sulit. cukup seimbangkan antara lauk, karbohidrat, sayur, buah, dan air, maka kebutuhan nutrisi akan terpenuhi. Tapi masalahnya, tidak selalu nutrisi terpenuhi dengan 4 sehat 5 sempurna yang dimakan.

Jalan lain adalah dengan suplemen makanan. karena suplemen bukan obat, maka tingkat keamanannya terjamin dalam tubuh. Hal tersebut tidak lain karena suplemen makanan terbuat dari bahan-bahan alami. Ya, benar. Suplemen makanan bukan obat yang terdiri dari bahan kimia. Selama ini masyarakat Indonesia salah paham akan keberadaan suplemen makanan. Masih banyak yang menganggapnya obat, apalagi karena khasiat yang ditimbulkannya terhadap orang yang mengkonsumsi suplemen tersebut. Obat dibuthkan saat sakit, bukan kekurangan nutrisi. Dengan adanya suplemen makanan, maka kebutuhan nutrisi yang kurang didapat dari makanan akan terbantu dipenuhi. Tapi, karena namanya suplemen maka perannya sebagai pendukung dan bukan pengganti makanan itu sendiri.

Lantas, di antara berbagai macam suplemen, mana yang lebih bagus? Sebenarnya tiap suplemen memiliki khasiatnya sendiri. Untuk yang kekurangan vitamin C, bisa mencari suplemen dengan kandungan vitamin C sesuai kebutuhan tubuh. Untuk yang ingin menambah nafsu makan, suplemen makanan mengandung minyak ikan bisa dikonsumsi. Begitupun yang lainnya.

Nah, karena saya harus memastikan kebutuhan nutrisi anggota keluarga saya tercukupi, maka ketika mengetahui tanda daya tahan tubuh melemah, suami dan saya segera mencari suplemen makanan yang cocok untuk kami. Umumnya, suplemen berupa vitamin C adalah yang paling sering kami cari.

Adapun tanda daya tahan tubuh melemah di antaranya sariawan, dehidrasi, atau gusi berdarah. Beberapa tanda tersebut menandakan tubuh kita membutuhkan tambahan vitamin. Selain itu, kurangnya nafsu makan juga sebagai tanda kita butuh suplemen makanan. Karena dengan suplemen makanan dikonsumsi, diharapkan nafsu makan akan bertambah sehingga kebutuhan nutrisi bisa tercukupi.

Jadi, tak perlu khawatir bila suplemen makanan memiliki efek samping karena bahan pembuatannya alami, bukan kimia ^_^.

referensi: http://www.hdindonesia.com/info-kesehatan/mengapa-tubuh-perlu-suplemen

1 komentar: