Kamis, 05 November 2009

Musa dan Tanya Sya

Sejak kecil, Sya yakin semua kanak mengetahui tentang kisah Nabi dan Rasul, terutama yang 25. Banyak yang tahu dengan mendengar, tapi banyak pula yang membaca buku.

Di antara 25 kisah Nabi dan Rasul, Sya terperanjat pada seorang Nabi. Padahal saat itu masih umur belia (9-12 tahun). Sya yakin Nabi dan Rasul memiliki kelebihan dalam hal kebaikan menjalani kehidupan. Tapi, Sya mendapati seorang nabi begitu ketus, tukang nuntut, sombong, galak sama saudaranya. Yap, sebuah pertanyaan, keheranan yang terus Sya simpen sampai beberapa hari lalu. Nggak berani Sya tanya pada guru ngaji, karena Sya khawatir Sya terlalu lancang menanyakan sifat Nabi.

Akhirnya, kemarin, beberapa waktu lalu, mungkin satu-dua hari lalu, Sya dapat jawaban atas tanya Sya bertahun-tahun. Jawabannya adalah:

Mungkin memang seharusnya begitulah karakter seorang Musa, ‘alaihis salam. Kurang tawadhu’ dan tak begitu penyabar. Sebab, yang dihadapinya adalah orang yang paling angkuh dan penindas di muka bumi. Bahkan mungkin sepanjang sejarah. Namanya Fir’aun. Sangat tidak sesuai menghadapi orang seperti Fir’aun dengan kerendahan hati dan kesabaran selautan. Maka Musa adalah Musa.Seorang yang Allah pilih untuk menjadi utusanNya menghadapi Fir’aun yang sombong berlimpah justa. Dan sekaligus memimpin Bani Israil yang keras kepala.

(Jalan Cinta Para Pejuang, hlm 240)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar