Sabtu, 13 Februari 2010

Pororo: Kisahku dan Keponakan

Dengarlah suara piano mengalun ding dong
Ding dong ding
ding dong ding
Ding dong ding ding dong
Suaranya mengalun indah sekali ding dong
Ding dong ding
ding dong ding
Ding dong ding ding dong


Terdengar lagu-lagu itu…dilanjut dengan

Pam para pam para pam pam pam
Pam para pam para pam pam pam
Pam para pam para pam pam pam
Para para pam
Pororo bernyanyi, pororo menari
Suka duka masalah lupakan
suka senang gembira akan datang


atau lagu dulu yang begitu menyentuh
nadanya hiphop

ayah ibu tak tahu...huu...uuu...
mereka tak tahu...
yang kami inginkan hanyalah bermain bersama...
kami inginkan dan lakukan...
cintai kami dengan rasa sayang...


jadi suka kalau nonton tivi pagi-pagi terdengar lagu ini dari penguin 3 dimensi, po roro, bersama teman-temannya. Film yang layak ditonton anak-anak, di tengah tontonan dan lagu yang tak layak ditiru anak kecil sekarang.


yap. film itu sering diputar keponakanku yang berusia 2 tahun, dan mulai kubiasakan menyetelnya bila keponakanku yang berusia 6 tahun datang ke rumah pagi-pagi. bukan untuk membiasakannya menonton, tapi mengarahkan isi kebiasaannya menonton. syukurlah ia mulai menyukai film itu dibanding acara lagu-lagu pop--acara orang dewasa menurutku--di bebrapa stasiun tivi di pagi hari.

pam para pam para pam pam pam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar