Rabu, 10 Maret 2010

Sepotong Siang dengan 'Upin dan Ipin'

Siang tidak menampakkan teriknya. ya, mungkin Allah sedang baik, membiarkanku berjalan pulang dengan langit yang meneduh. Biasanya ibukota ini kalau tidak hujan deras seperti hari lalu, maka akan terik memanggang.

kutelusuri jalan besar, menuju rumahku. berbelok ke sebuah gang yang akhirnya mengantarku melewati pekuburan, rumah-rumah penduduk, dan ketika pikiranku mengangan, aku akan sampai di rumah. tapi, di tikungan kecil, masih di sisi pekuburan, dua anak kecil berusia 3 tahunan, bermain di tepi selokan. tak begitu kuhiraukan mereka bermain. ya, aku tidak mengenal daerah ini yang memang jauh dari rumahku. tapi, kedua anak kecil tanpa rambut itu mengucap dua suku kata 'a-ling' yang semakin kudekati semakin jelas. mereka tertawa, ceriwis, sepertinya. sambil terus sesekali mencuri pandang denganku. semakin dekat, semakin jelas kudengar kata-kata mereka. "salim" seraya salah seorang bocah itu mengulurkan tangan padaku. kemudian menarik tangannya lagi. tersenyum, seolah mengerti mau mereka, aku mendekati dan mengulurkan tanganku. ya, semua begitu cepat terjadi. di sisi pekuburan itu, aku berjabat tangan dengan dua bocah botak yang lucu-lucu. salim kata mereka. tanganku dicium saat kami berjabat. hmm, aku tersenyum sambil mengucap salam.

berlalu. meninggalkan mereka yang masih tertawa sambil bermain di tepi selokan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar