Senin, 12 Juli 2010

[catatan perjalanan] Hari Pertama Shofi Sekolah

Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB ketika kakiku menjejak aspal abu-abu. Di depan menjulang bangunan, serupa gapura. Ya, itu gerbang sekolah dasar yang akan menjadi tempat belajar keponakanku, Shofi Khairunnisa. Shofi sudah duduk manis dengan seragam hijau TKnya ketika aku datang. Alhamdulillah ia mendapat tempat duduk paling depan. Gitu, dunk, keponakan May, batinku.

Tak lama kemudian, seorang ibu-ibu berseragam dinas biru tua datang ke kelas Shofi. Kelak kuketahui namanya adalah Bu Endang. Melihat perawakannya, kemungkinan usia beliau sudah di atas 40 tahun. Jilbab yang menjadi pelindung kepala dibiarkannya berkibar sedikit. Ya, hanya sedikit, karena memang yang beliau pakai adalah jilbab bermodel sebiasa ibu-ibu gunakan.

"Anak-anak, sekarang kalian ambil nomor yaaaa," Bu Endang mengarahkan. Beliau membawa kmpulan kertas bergulung kecil-kecil. Walah, sudah tak beda dengan arisan. Ibu-ibu yang sedari tadi berkerumun di pintu kelas segera menanyakan maksud Bu Endang.

Ternyata, nomor yang diambil itu adalah nomor kursi. Ya, sepertinya Shofi akan dipindah tempat duduk. Dan akhirnya mulailah berseliweran Bu Endang-murid di dalam kelas, dibantu 2 guru lainnya.

Shofi kini pindah ke baris 4. ujung kelas. Tapi yang membuatku lega adalah, tiap dua pekan akan diadakan rolling kursi. Eits, bukan kursinya yang berputar, lho, ya.

Masih riuh suasana pemindahan kursi, seorang siswa datang. Sepertinya terlambat. Tapi, siswa itu nangis! Hmm, mungkin ini biasa di awal sekolah. Aku mulai mengangguk-angguk. Ya, anakku kelak akan kudidik untuk siap dalam segala hal untuk sekolah, terutama psikologisnya. Akhirnya sang ibu dipersilakan mengantar sang anak sampai di kursinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar