Sabtu, 17 Juli 2010

ke Pameran Komputer

Yow! Sekarang, kita akan bermeriah ria usai tadi berbincang dengan pemikiran penggila teori konspirasi, hehe. Saya dan teman saya, Riina, mengunjungi pameran komputer, selular, dan fotografi di JCC Senayan. Saya sempat bingung tentang letak JCC, sebuah lokasi yang selalu memusingkan saya bila ke Senayan itu. Alhamdulillah, Riina bersedia membimbing saya. T.T

Sesuai perjanjian, kami bertemu di dekat gerbang. Saya mendapati gadis sholehah itu di samping gerbang halte-busway-polda--kita sebut begitu saja ya. Saya bingung menyebutnya apa. Sempat saya ragu, tapi segera saya tepis keraguan saya, menggantinya dengan...niat iseng! Waduh, saya berniat iseng pada teman baru saya ^.^a

Saya agak menjauh, mencoba meneleponnya. Dari nada suaranya, Riina begitu polos tidak mengetahui saya yang mana. Bagus! Akhirnya saya memberi kode, dan kamipun bertemu. Bersama-sama kami menelusuri aspal lebar yang dihiasi rerumputan, menuju pameran komputer. Hmm, di mana ya? di mana? dududu, di manaaaa? Riina dengan tenangnya mengajak saya terus saja berjalan. Akhirnya saya enyerah untuk penasaran, mengikuti langkah kaki rekan saya ini.

Kami sampai di sebuah bangunan yang dua tahun lalu menjadi saksi pertama kalinya saya ke pameran komputer. Ehehe, jadi ingat, itu juga sekaligus kali pertama saya mengunjungi cosplay. Kami menuju loket penjualan tiket, kemudian terkejut karena kali ini berhadiah snack. Mudah-mudahan tahun depan berhadiah Flashdisk, haha. Angan saya mulai aneh. Kami menuju pintu masuk yang dijaga beberapa petugas berseragam.

Saya menunjukkan sebuah tiket yang kemudian disobek petugas paling dekat dengan saya. Kemudian Riina berjalan di depan saya, seorang petugas menyobek tiketnya. kemudian saat saya berjalan melewati petugas itu, mungkin karena ia melihat saya memegang tiket, ia mengambil tiket saya.

Spontan saya tahan tiket saya. "Udah, udah disobek tiketnya," saya mengucap kalimat pertahanan. Konyol rasanya bila mengingat itu. Sudahlah, kami melanjutkan kunjungan.

Agak aneh dan malu rasanya, tiap berjalan beberapa meter harus memamerkan senyum serta menerima brosur. Tak lupa ucapan, "terima kasih" saya ucapkan. Sebenarnya sudah biasa bila di pameran buku, entah kenapa ketika pameran komputer ini jadi ada rasa yang tak biasa (malah nyanyi).

Kami berhenti sejenak ketika sebuah stand menarik perhatian kami. Tampak seorang anak kecil mengayun-ayunkan ponselnya. Kemudian kami lihat di layar besar (LCD) sebuah permainan. Ooo, jadi ponsel yang dipegang anak itu berfungsi sebagai 'raket' permainan badminton. Weleh, teknologi oh teknologi. Usai melihat sebentar, kami menuju stand lain.

Sebuah stand mengajak kami kembali diam. Kali ini Riina mengajak saya mencoba sebuah IPod. Euh? grogi saya. Saya mana ngerti benda-benda begitu? kalau rusak bagaimana? Akhirnya saya mencoba menggunakan IPod yang dipamerkan. Eh? Di balik ponsel itu ada kawat yang menahan ponsel agar tak jauh dari mejanya. Haha, supaya nggak ada yang ambil, ya, mas? hehe.

Puas mencoba IPod, kami kembali meneruskan kunjungan. Hingga akhirnya kami berpisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar