Sabtu, 28 Agustus 2010

Karena Pernikahan Bukan Milik Sekelompok Orang

Kemarin saya mendapati sebuah pesan di inbox saya. Terkait proses ta'aruf. Ups! Jangan salah sangka dulu. Pesan itu bukanlah ajakan seseorang untuk berproses menuju pernikahan dengan saya. Tapi pesan itu berisi kutipan blog. Lantas, apa isinya? Begitu menarikkah?

Jawaban saya: Ya! Sangat menarik. Berikut saya kutipkan ulang, ya.
Assalamualaikum..Taaruf memang indah,hnya saja trkadang saya sering merenung,sepertinya taaruf msh mnjadi konsumsi ekslusif bagi "ikhwan ato akhwat"..menurut anda apakah mngkin orang2 "awam" spt saya ini bisa mnjalani taaruf?jujur,dlm hati kecil saya trbersit keinginan utk mncari jodoh yg bnar mlalui jalur taaruf..tp seringkali saya merasa gamang krn umumnya seorang wanita ato "akhwat" menentukan kriteria calon nya haruslah seorang dgn pmahaman mendalam ttg agama,aktivis dakwah dll..lalu jika seperti itu taaruf yg model bgmana yg hrs saya jalani,mngingat saya tdk trmasuk kriteria itu,saya hnya lah orang biasa yg mnjalani syariat sbatas ibadah individu,sesekali diselingi sholat jamaah di masjid seh..apakah saya hrs ikut suatu holaqoh khusus sekian tahun dlu agar bisa mndapat predikat ikhwan?lalu hrs brp tahun lg?2 kah?ato 5 thn kah?mngingat usia sdh hmpir kepala 3..saya pikir bnyak orang spt saya..orang awam yg brusaha mncari pncerahan&jodoh dijalur yg dibenarkan agama..apakah ckp hnya brbekal niat baik saja?..hnya skedar curhat aj mas,saya sgt brhrp mndapat tanggapan dri mas yg sdh lbh dlm pmahaman nya..apakah mngkin orang spt saya ini mnjalani taaruf?..wassalamualaikum..(mas yanto)

 Di sau sisi saya melihat begitu bersemangatnya muslim-muslimah mendalami Islam dan melakukan taaruf sebagai 'pengganti' pacaran untuk bersegera menikah, tapi di sisi lain saya dapati hal seperti kutipan saya.

Apa masalahnya, may?

Masalahnya? Kegiatan itu baru terlaksana bagi diri sendiri (dalam hal ini muslim-muslimah yang sudah memahami makna taaruf). Penularan itu belum terjadi. istilahnya, belum mewabah. Padahal, Islam diturunkan bagi umat manusia, kan, bukan hanya sekelompok orang?

Nah, kalau pembaca sepakat dengan pertanyaan sekaligus pernyataan saya yang terakhir, tentunya sepakat juga dengan kalimata saya berikut ini: Taaruf bukan hanya milik sekelompok orang karena pernikahan adalah fitrah setiap anak cucu Adam.

Sudah sepakat? Yuk, lanjut membaca tulisan ini. kalau tidak sepakat, tak apa juga, kok, lanjut membaca, hehe.

So, what is the solution, May?

Menurut saya, ini menurut saya lho ya, kenalkan orang-orang seperti mas Yanto pada proses ta'aruf. kala perlu, jadilah perantara. Bisa saja ini jalan mereka mendalami Islam, dan (sangat) mungkin ini lahan amal.

Tapi, May, taaruf kan pakai Murobbi

Saya teringat lagi dengan rekan saya yang mengajarkan saya istilah TTM.

"Apa itu TTM, mas?"

"Taaruf tanpa Murobbi," jawab rekan saya mantap. Nyengir saja saya menanggapi. Istilah yang lucu menurut saya.

"Baru tahu?"

Saya mengangguk untuk menjawab tanyanya. Taaruf tanpa murobbi, atau taaruf tanpa guru ngaji. Toh, setahu saya, proses nikah itu yang penting ada perantara dan sesuai koridor Islam, kan?

Hmm, apa sekarang saya boleh berkata,"Karena pernikahan bukan milik sekelompok orang,"?

2 komentar:

  1. Sudah berkali2 saya mencoba mencari calon istri dari aktifis.. dari berbagai pengajian... karena kami orang biasa seperti cerita mas yanto yang tidak berpredikat sebagai ikhwan ato akhwat, yg ingin berproses melalui ta'aruf.. tapi kesemua mereka menolak. dengan alasan mau berda'wah, dan saya juga bingung dengan beberapa kelompok, mereka bisa tertawa bercanda ikhwan bersama akhwat..(bukan mukhrim) tetapi melihat laki-laki dan perempuan biasa... seakan bukan "manusia" begitu angkuhkah kalian para "ikhwan ato akhwat" mudah2 tidak.. tapi kalau merasa... berubahlah... betul kata saudari May pernikahan bukan milik sekelompok orang, dan tidak ada orang yg mau ke neraka.. makanya ingin mencari istri yg bisa menjaga dan mendidik anak-anaknya menjadi sholeh dan sholehah.

    BalasHapus
  2. untuk hal itu sepertinya selera, sehingga tidak mudah mendapat kriteria yang kita inginkan. menurut saya, carilah calon pendamping dengan karakter dan kriteria yang kita butuhkan ^.^

    BalasHapus