Selasa, 03 Agustus 2010

Segurat Senyum

Lepas sudah panggilan cintaNya. Aku terduduk dengan manisnya di keramik-keramik dingin itu. Menanti sosok perindu. Imaiku mengangan pada kelebat cengkerama bersamanya. Kira-kira, seperti apa dia sekarang? Sepertinya ia semakin manis bersikap. Sedikit senyum kutampakkan.

Sebuah getar ponsel mengajakku kembali pada kesadaran. Ya, pesan indah darinya masuk 'happy friendship day ^.^'. Ya, ia yang dulu bertarung dengan nafsu membunuhnya terhadapku, kini begini manis padaku. Aku hanya bisa bergumam, Hidayah Allah.

Aku beranjak dari duduk, melangkahkan kaki. Menapaki keramik-keramik dingin menuju terangnya teras mushola. Saat pintu sudah kulewati, sosok terbalut kain ungu itu melambai padaku. Ah! Rindu! Bergegas kupakai kedua sepatu krem, setengah berlari menujunya. Aku tak peduli pandangan orang sekitar terhadap mahasiswi berbaju kuning ini. kenapa harus lari-lari? Ah, aku rindu. Itu saja.

Saat dua-tiga hasta lagi jarak kami, ia terduduk di keramik. Lantai tempat kami bertemu. Kuulurkan tangan, mengajaknya bersalaman. Kalian tahu, aku terkikik melihat senyum tersipunya. Ia malu sepertinya, atau saking senangnya?

"Assalamu'alaikuuuum," ucapku penuh semangat seperti biasa kala menghadapinya. Tak henti kupandangi wajah cerah itu. Ia menjawab salam perlahan, dan kami mencari tempat untuk memakan bekal makan siang kami.

Tak henti cerah dan ceria melingkupi perjumpaan itu. Begitu banyak kisahan darinya. Seperti biasa, ia akan menanyakan sebab perilakuku. Ia akan menanyakan filosofi apapun. Dan kami bicara dengan bahasa yang tak dimengerti sekitar. bahasa cinta.

Kini ia penuh tawa, terus senyum bila bercakap. Ya, aku bangga dengan dirinya. Tak peduli apa kata lainnya. Dia berharga. Meski banyak yang bilang ia skizofrenia. Tapi dia juga manusia. Dan kini ia sehat saja. Semoga. Aku yakin, ia ingin seperti lainnya. Dan ia berusaha.

Masa menunjukkanku pada agenda selanjutnya. Ya, kami harus berpisah. Demi pertemuan selanjutnya. Semoga kami bisa bersua, bertiga dan tidak hanya berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar