Jumat, 04 November 2011

DETECTIVE CONAN LIVE ACTION 1 (part 4)


Shinichi dan Ran mengelilingi kapal untuk mencari petunjuk. Tanpa disengaja, tangan Shinichi terkena abu. Shinichi menjadi curiga. Kemudian dia membaui abu tersebut yang ternyata adalah bekas bubuk mesiu.
"Ini bubuk mesiu.. seperti yang aku pikirkan"
"bubuk mesiu??" tanya Ran
"misalnya, kau mengikat benda yang berat disini dengan tali sebelumnya. Kemudian, letakkan alat kecil untuk membakar tali, dan bakar tali itu. Benda berat itu akan jatuh ke danau dan akan terlihat seperti ada seseorang yang jatuh ke dalam danau. Berarti waktu Sonoko diculik adalah sebelum kita mendengar suara itu."
"Lalu dimana Sonoko saat itu? Dia tidak ada di kapal. Apakah dia diturunkan ke danau? Dan tidak pernah ditemukan setelah itu?"
"Ran.... jangan khawatir, Sonoko baik-baik saja"
"Baik-baik saja? Apa katamu? SHINICHI..!!!" Ran membentak Shinichi.
"Aku akan mengakuinya" kata Shinichi

"Sebuah surat tantangan telah dikirimkan kepadaku, seseorang yang telah mengirimkannya adalah "KIDNAPPER". .. dia berkata 'aku akan menculik salah satu teman sekelasmu dalam kunjungan wisata sekolahmu. Dan baru saja, aku menerima panggilan yang kedua tentang rencananya. Besok, saat siang hari dia akan menculik satu orang lagi. Ketika aku menerima panggilan, aku mendengar suara Sonoko yang menegaskan bahwa dia baik-baik saja."
Ran menangis mendengar hal itu.
"Ran??"
"Mengapa ? Mengapa kau tidak memanggil polisi ketika menerima surat itu? Kasus bukanlah permainan. Menempatkan orang-orang di sekitarmu dalam bahaya bukanlah hal yang akan dilakukan seorang detektif."
"Aku tidak berpikir bahwa itu adalah game. Ini.. adalah pertarungan antara aku dan dia."
"Pertarungan? Adakah batas-batas dalam sebuah pertarungan dengan seseorang yang rendah seperti ini?"
Lalu Shinichi mejelaskan, bahwa jika dia lari dari pertarungan maka kelak akan ada lagi pertarungan yang lebih kejam. Akhirnya amarah Ran bisa mereda. Kini, yang harus dilakukan Shinichi adalah bagaimana mencegah serangan yang kedua dari KIDNAPPER dan menangkapnya.
"Akankah kau percaya padaku sekali ini,Ran?"
"Aku akan mempercayaimu. Tapi sebagai gantinya...tidak ada rahasia lagi, ok?"
"Ok.. aku akan melakukan apa yang kau katakan" kata Shinichi

Keesokan harinya.........

Murid SMU Teitan di kumpulkan dalam sebuah aula tertutup yang dijaga ketat oleh banyak polisi. Baik dari dalam aula, pintu luar aula, dan di sekitar gedung.
"Seperti yang kalian ketahui, Siang ini.. tepatnya pukul 12.00. Akan terjadi penculikan yang kedua. Oleh karena itu, atas persetujuan polisi dan pihak sekolah mempunyai kesimpulan bahwa ini akan lebih aman untuk kalian semua. Kalian akan ditempatkan di hotel sampai tiba saatnya penculikan. Kemudian setelah itu kalian bisa kembali ke tokyo" kata Chief Tamagawa. Para siswa terlihat sependapat dengan hal itu.
"Ketika siang hari, kalian akan di kumpulkan lagi di aula ini. Kami akan mengunci 5 pintu dari dalam dan menciptakan ruang tertutup. Dengan begitu, penculik tidak akan bisa mendekati kalian semua. Dan... akan ada polisi yang berjaga di luar semua 5 pintu. Lebih jauh lagi.. akan ada lebih banyak polisi yang ditempatkan di setiap pintu masuk di hotel. Ini berarti bahwa kalian semua akan terlindungi dengan 3 lapis penjagaan yang kuat."



"Ada satu lagi penjaga yang kuat..!!!" Tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang ingin mendesak masuk ke aula. "Lepaskan aku..!!!! bodoh!"
"Ayah" kata Ran yang terlihat terejut dengan kedatangan ayahnya.
"Paman"
"Siapa kau?" tanya asisten chief Tamagawa
"Maaf, aku membuat kalian menunggu. Aku adalah detektif terkenal, Kogoro Mouri. Aku juga ayah Ran, yang sedang berdiri disana pak" kata Kogoro (PeDe abis).
"Haah.. detektif lainnya.. " kata Chief Tamagawa dengan nada pasrah.
"Saya dengan senang hati akan membantu memecahkan kasus ini" (siapa yang nanya.. :D)
"Seorang orang tua biasa sepertimu tidak dibolehkan ikut dalam investigasi" kata Chief Tamagawa sambil sedikit meludahi tangan Kogoro. (Saya nggak tau.. dia itu meludahi Kogoro atau emang muncrat ya?? Waktu ngomong.. :p)
"Seperti yang saya katakan, saya adalah seorang detektif terkenal" Kogoro tetap ngotot ingin membantu.
"Semuanya.. tolong kembali ke ruangan kalian sesegera mungkin. Saat siang, kembalilah ke aula ini dan tunggu kami" kata chief Tamagawa tanpa mempedulikan perkataan Kogoro.
"Hey... Hey.. Tungguu" teriak Kogoro dari belakang ketika Chief Tamagawa dan asistennya berjalan keluar ruangan.
Ran terkejut mengetahui bhawa ayahnya benar-benar datang. Kogoro tak bisa membiarkan Ran ataupun teman-temannya berada dalam bahaya. Shinichi juga menjelasan bahwa inspektur tadi (Chief Tamagawa) juga tak mengijinkannya memecahkan kasus. Kemudian, Shinichi membuat semacam tawaran pada Kogoro bahwa saat siang nanti Shinichi akan menjaga di dalam aula sedangkan paman Kogoro diminta berjaga di luar gedung. Kogoro Mouri akhirnya menyetujui tawaran Shinichi walau sedikit kesal pada Shinichi.




Di kamar hotel Ran ...


Di bawah tas bawaan Sonoko, Ran melihat secarik kertas. Kemudian Ran mengambil kertas tersebut. Ternyata, isinya adalah sebuah surat. Ketika Ran akan mengambil surat itu dari dalam amplopnya, sebuah logam terjatuh ke lantai.

Di aula...


Pukul 11.10, semua siswa telah dikumpulkan di aula. Kitajima-sensei terlihat sedang mengabsen siswa-siswa tersebut. Setelah semua murid berada di dalam. Polisi segera mengunci pintu dari dalam dan berjaga. Sementara para siswa terlihat mulai khawatir. Shinichi memeriksa semua pintu kunci tersebut. Dia juga memeriksa ventilasi udara yang berada di atap. Mustahil untuk dimasuki orang.
"Ini benar-benar sebuah ruangan tertutup.." kata Shinichi.
Sementara itu, waktu terus berputar. Tapi Shinichi masih memikirkan trik apa yang akan dilakukan pelaku untuk bisa menculik salah satu temannya ?. Siapakah yang akan diculik selanjutnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar