Kamis, 27 September 2012

Terima kasih, lelakiku

Bingung mempersembahkan apa untukmu. Lama sudah tak kuberi hadiah tiap kau pulang dari dinas. Ya, saat masih berpikir ini, aku terkejut. Betapa aku sebenarnya orang yang sangat beruntung mendapatimu sebagai lelakiku. Kau tahu? Tiap aku terbangun malam, hanya bisa aku menangis haru atas semua kasih sayangmu, kesabaranmu. Bahkan, aku tak mendapati kau pernah marah padaku. tidak, kecuali bila kau sedang tidur dan aku membangunkanmu dengan menghilangkan nyamanmu. Ya, aku sampai tak ingin melihatmu marah, lelakiku.

Kau tahu? Bahkan rindu padamu itu bisa muncul saat kita sedang duduk bersama, membicarakan rencana masa depan. Bila aku kesal, marah, bete atas suatu hal, tepukan lembutmu di kepalaku mampu meluruhkan perasaan buruk itu, sehingga berkurang. Tapi, kau tahu, semua perlakuan indahmu itu masih membuatku sedih. Ya, aku sedih, aku belum bisa memberi perlakuan sama atau lebih padamu sebagai seorang suami. Tak cukup bukan jika sekadar kalimat 'i love you'? Aku selalu kebingungan. lelakiku, apa yang harus kulakukan untuk bisa membalas semua perilaku baikmu...

aku sampai saat ini hanya bisa berucap:
Terima kasih Allah
Terima kasih lelakiku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar