Siang ini hujan, deras mengguyur Jakarta. Saya ajak Kinan ke strollernya, menemani saya makan di dapur. Apa nyana, Kinan menangis akibat suara dan penampakan titik air hujan nan deras di atap dapur yang transparan. Segera saya angkat ia dan tenangkan dalam gendongan sambil menjelaskan tentang hujan serta suara yang ia dengar. Ya, hujan kali ini memang sangat deras sehingga suaranya pun keras, bising. Mendadak saya teringat saat-saat pertama kinan mengenali berbagai suara. Dari tangisnya mendengar kokok ayam jantan, suara terompet tukang balon yang lewat depan rumah, juga suara tawa Mbahnya. Anehnya, saat tahun baru lalu, ketika petasan berentetan bunyi, Kinan tetap lelap dalam bedongan, diselimuti malam.
Ah iya, hari ini Kinan juga mulai berceloteh dengan suara khas perempuan. suara manis, menurut saya. entah apa namanya karena saya belum ammpu menggambarkan jenis-jenis suara. semoga kau tumbuh dan berkembang dengan baik, ya, Nak. Being Shaliha, bijak, cerdas, ramah ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar