Minggu, 31 Agustus 2014

Kinan Sepedaan

"anak kau masih kecil kaubelikan sepeda, Roh, mana bisa dia naik," komentar salah seorang tetangga yang kuhormati dengan panggilan Nenek Medan.

"Lha dianya nggowes tadi Nek, hehehe." Aku nyengir saja menjawabnya santai. Nenek Medan terkejut, heran. Kenapa? Karena sepeda roda 12" itu dinaiki Kinan yang jalan saja belum mau lepas tangan. Masih pakai kursi plastik sebagai alat bantu. Ah, semoga ini ikhtiar kami supaya Kinan bisa lekas jalan, setelah ikhtiar lalu berupa semangatnya membantu sang mama menjemur pakaiannya di gantungan bundar. Ya, Kinan tertatih membawa pakaiannya nan mungil untuk menggantungkan asal di gantungan bulat. Ia bersikeras tidak mau dipegangi mamanya.

Sepekan lalu, Kinan mulai merengek bila teman-teman besarnya naik sepeda di depan rumah. Mereka yang berusia 5, 6, bahkan 12 tahun setiap sore naik sepeda di depan rumah. Otomatis Kinan yang tadinya bertepuk tangan ingin mencoba juga. What? Itu kan sepeda anak gede.... tapi Kinan merengek dan semakin menjadi kian hari.

Awalnya Kinan akan kami belikan sepeda roda tiga. tapi mengingat minatnya yang besar terhadap sepeda roda dua, juga usianya yang sudah tak tepat untuk sepeda roda tiga, akhirnya red fox hijau jadi pilihan.

Kami orangtua yang mengira Kinan akan duduk tenang di kursi sepeda, shock sekaligus kagum ketika Kinan dengan santainya menggowes pedal kanan sepeda barunya. Puji syukur padaMyu Rabb, begitu menakjubkannya ciptaanmu bernama Kinan ini...

Dan luka kecil kini menghampiri jari kaki Kinan. Lekas sembuh ya Nak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar