Rabu, 22 Juni 2016

S4 untuk S1: Serba-serbi Sidang Skripsi untuk S1

Alhamdulillah, kesibukan itu sudah lewat. May tulis di sini karena nggak akan muat kalau ditulis di area "Kata Pengantar" dalam skripsi, heuheuheu. Wokeh, gatelnya harus segera dihilangkan dengan menuliskan semua pengalaman terkait sidang.

Selasa, 14 Juni 2016. Syukurlah di bulan Ramadhan, which is nggak bakal kesiangan bangunnya. Sejak dua hari sebelumnya segala perlengkapan sudah disiapkan. Kemeja Mama yang putih dengan aksen zebra di lengan dan krah (Mama bangga banget bilang itu baju lungsuran bos yang dibeli di Jepang wkwkwkwk) serta rok bahan chiffon hitam jadi outfit of the day. Eits, sebenarnya memang dresscode untuk sidang putih hitam ding, hehehe. Pesan ojek online dan meluncuuuur.

Sampai kampus pukul 06:30an gitu deh, menuju kantor program studi daaaaaaan.....tidak mendapati satu orangpun di sana! TIDAAAKKK!!! Apakah saya terlambat? Akhirnya turun ke lantai 1 dan mencari ruang yang kiranya melayani curhatan mahasiswa jelang sidang.

Administrasi Kemahasiswaan akhirnya jadi pilihan (karena lihat mbak-mbak pakai jaket almamater heuheu). Akhirnya kami duduk di depan ruang yang belum terisi juga oleh satu pegawaipun itu. Pukul 07:00 kami akhirnya mengisi buku daftar hadir yang disodorkan bapak administrasi.

Kisah berlanjut dengan dipanggilnya kami satu persatu ke ruang sidang. Sebagai mahasiswa di urutan panggilan kedua, jantung rasanya jedug-jedug. Bersegeralah saya ke ruang pertama, ruang Ibu cantik yang akan menjadi dosen penguji saya. Bersama dua teman lain kami duduk di kursi yang disiapkan.

Lho!? Itu kan dosen pembimbing sayaaaaaa!!!! Hadhuh, beliau perfeksionis pula. Bisa habis saya. Bismillah aja, baca doanya Nabi Musa waktu menghadapi Fir'aun. Eh, tapi jangan bayangin dosen saya pakai baju Cleopatra yaaaa. Akhirnya skripsi kami serahkan pada beliau dan bersiaplah untuk ditanyai.

"Maesaroh, nanti tanggal 18 revisinya bawa ke saya, ya," ujar sang Ibu lembut. Wait! Jadi, nggak ditanyain layaknya dua teman di samping?   -_-!

Selesai di ruang pertama, kami ke ruang kedua yang setelah saya lihat di daftar penguji saya adalah dosen pembimbing skripsi saya (juga). Allah, entah ini berkah atau cobaan. Masuklah kami berdua (bersama teman) ke ruangan Bapak Ketua Program Studi.


"Maesaroh, kenapa tertarik membahas Bima Satria Garuda?" tanya beliau. Alhamdulillah, terjawab sesuai pertanyaan beliau saat bimbingan pertama. Daan, seperti biasa ketika berbincang dengan beliau, jadilah rumpi-rumpi syantiieeek muncul. Segala sinetron Anak Jalanan dibawa sebagai contoh sinetron yang kurang baik.

"Oke, hasilnya bagaimana?" tanya beliau lagi.

"Nanti skripsinya dibakar, ya," kata Bapak. Spontan saya shock!

"Apa!?"

"Iya, dibakar ke CD," lanjut Bapak yang sepertinya belum menyadari keterkejutan saya. Owalah si Bapaaaaak, bikin shock ajah.

Kami selesai dan menuju ruang ketiga, ruang paling menegangkan karena penguji tersebut belum pernah kami temui. Ya, dua penguji sebelumnya masih santai.

Bapak penuh wibawa nan santun tersebut menanyakan hal yang persis sama dengan Pak Ketua Program Studi. Tapi, beliau ada tambahan ternyata. Menanyakan alasan kenapa bisa hasil tersebut muncul. Uwaaa!!!

Lelah rasanya setelah sidang. Saya bersegera pulang ketika selesai menemui dosen ketiga.

*terima kasih semua...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar