Kamis, 04 Mei 2017

Kinan, ponsel, dan kata butuh

Akhir-akhir ini Kinan sering ngucap kata butuh dalam kalimatnya. Gara-gara mamanya juga sih, hehe. Awalnya Kinan bertanya sebab dia nggak punya ponsel. Mamanya menjelaskan bahwa Kinan belum butuh ponsel dan kebutuhan Kinan akan ponsel baru muncul kalau Kinan sudah mulai SMP karena umumnya usia belasan itu tugas diberikan di grup kelas layanan pesan singkat atau saat Kinan sudah bekerja. Apa Kinan paham? Belum. Tapi Kinan mengerti bahwa dia belum wajib menggunakan ponsel.

ponsel impian mama untuk Kinan pakai, sumber: google

Sebenarnya jawaban untuk Kinan berkaitan dengan keprihatinan kami sebagai orangtua terhadap interaksi anak dengan ponsel atau tab. Kenapa? Kami melihat anak yang sering memainkan ponsel orangtuanya atau bahkan sudah memiliki ponsel sendiri di usia dini cenderung tidak sehat matanya, tidak segera menyahut ketika dipanggil atau merespon ketika diajak bicara, intinya kesulitan dalam interaksi sosial. Bagi kami, hal tersebut bukanlah hal positif. Apalagi banyak kasus pornografi dan kekerasan yang dilakukan anak-anak sebagai akibat pemakaian ponsel atau tab tanpa pengawasan orangtua mereka. Duh, kami yang belum sempurna sebagai orangtua ini khawatir tidak bisa sepenuhnya mengawasi Kinan bila diberi ponsel atau tab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar