Kamis, 22 Juli 2010

solitude

konayuki nee eien wo mae ni amarini moroku
zaratsuku asufaruto no ue shimi ni natte yukuyo
konayuki nee toki ni tayori naku kokoro wa yureru
soredemo boku wa kimi no koto mamori tsuzuketai


Aku sadar aku tak dapat diandalkan, dan aku lemah
tapi, aku ingin terus melindungimu sekuat tenaga. Terdengar sok pahlawan, eh? Ya. Begitulah aku di depan saudara-saudara dekatku. Tak peduli tersakiti seperti apa, aku akan memasang badan untukmu, saudaraku. Jika kita dianjurkan untuk menjadi mentari, yang tak menghilang saat sinarnya menerangi. Maka aku kini memilih filosofi lilin. Mengorbankan diriku untukmu, saudaraku.

Apa aku sekuat itu, berkorban? Jawabannya: Tidak. Tapi aku akan berusaha melindungimu dengan kemampuanku. Masih terdengar sok pahlawan? Biarlah. Aku tak peduli sebutan 'sok' itu untukku. Aku hanya berbuat ini untukmu, untuk kita, saudaraku.

Kesalahan bukan padamu. Tapi ada padaku. Tenang, jalani hidupmu seperti biasa. Gapai cita-citamu. Jaga dirimu. Tekuni hobimu. Ceriakan harimu. Dan titipan itu, semoga kau mengingat dan melakukannya. Terlalu banyak pesanku, eh? Apa kau mau bilang seperti saat itu, aku seperti ibumu? Maaf kalau begitu. Tapi inilah aku, saudaraku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar