"Allah Nggak Akan Keliru Ngasih Rezeki, kok, Mas,"
oleh Maysaroh Paliyo Syahidah pada 10 Mei 2010 jam 22:01
Suatu hari di antara hari-hari saya berjualan, seorang rekan mengirim pesan melalui jendela chat saya. Kami bercakap mengenai bisnis saya, eh, bisnis kami. yap, beliau adalah agen di mana saya menjadi reseller produk-produk yang dikenalkannya.
di antara percakapan itu, beliau mengarahkan saya pada percakapan terkait persaingan dagang.
"May, teman kamu ada yang namanya X?"
"iya, Mas. Kenapa?" jawab saya. segera saya lanjutkan, "Oh iya, mas. waktu itu katanya mau jualan juga, jadi May kasih tahu ID YM mas."
"Oh, gitu. iya, sih, dia udah cerita. Hmm, gimana May?"
"Gimana apanya?"
"Nggak apa-apa?"
"Ya, nggak apa-apa dunk, mas," saya agak bingung dengan arah pembicaraannya.
"Saya kasih harga yang sama kayak saya kasih ke kamu, nggak apa-apa?"
"Nggak apa-apa, mas. dia kan pasarnya beda, hee" ikon senum beliau muncul, kemudian saya lanjutkan, "toh Allah nggak akan ketuker ngasih rezeki, kan?"
"iya, sih,"
Ya, kali ini saya hanya ingin coba membangkitkan semangat saya, bahwa rezeki nggak akan tertukar. cmon, semangat yuk. meski jualan hal yang sama, kita bersaing sehat. meski katanya 'dalam bisnis nggak ada teman' tapi lawan bukanlah musuh. lawa adalah 'teman' berkompetisi, 'teman' yang membantu kita mengukur kemampuan sampai sejauh mana. so, thanks for lawan, bukan say war untuk lawan :D
*jadi dua pesan malah: tentang semangat dan ingatan tentang rezeki
di antara percakapan itu, beliau mengarahkan saya pada percakapan terkait persaingan dagang.
"May, teman kamu ada yang namanya X?"
"iya, Mas. Kenapa?" jawab saya. segera saya lanjutkan, "Oh iya, mas. waktu itu katanya mau jualan juga, jadi May kasih tahu ID YM mas."
"Oh, gitu. iya, sih, dia udah cerita. Hmm, gimana May?"
"Gimana apanya?"
"Nggak apa-apa?"
"Ya, nggak apa-apa dunk, mas," saya agak bingung dengan arah pembicaraannya.
"Saya kasih harga yang sama kayak saya kasih ke kamu, nggak apa-apa?"
"Nggak apa-apa, mas. dia kan pasarnya beda, hee" ikon senum beliau muncul, kemudian saya lanjutkan, "toh Allah nggak akan ketuker ngasih rezeki, kan?"
"iya, sih,"
--------------------------------------------------------
Ya, kali ini saya hanya ingin coba membangkitkan semangat saya, bahwa rezeki nggak akan tertukar. cmon, semangat yuk. meski jualan hal yang sama, kita bersaing sehat. meski katanya 'dalam bisnis nggak ada teman' tapi lawan bukanlah musuh. lawa adalah 'teman' berkompetisi, 'teman' yang membantu kita mengukur kemampuan sampai sejauh mana. so, thanks for lawan, bukan say war untuk lawan :D
*jadi dua pesan malah: tentang semangat dan ingatan tentang rezeki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar