Sabtu, 11 September 2010

Karena Cinta Kita Beda

I can see that you've been crying
You can't hide it with a lie
What's the use in you denying
The words you have at home
 Hai saudariku, aku tahu yang telah terjadi. Ya, aku ini saudaramu. Meski bibir itu mengucap bahwa kau tak apa-apa, tapi aku tahu betul nada lisanmu saat mengucap. Aku sudah mengenalmu, saudariku. Bahkan, matamu tak sebinar dulu, bercahaya seperti dulu. Mata itu menunjukkan lesu. Dan aku tak bertanya apa sebab itu. Karena aku tahu. Aku tahu, saudariku.

I heard him promise you forever
But forevers come and go
Baby he would say whatever
It takes to keep you alive
Tell the truth between the lines
 Ya. Kalian terjebak rasa semu. Dia, lelaki itu, kan, orangnya? Dia yang membuatmu melambung dan terhempas kemudian, kan? Dia yang menjanjikanmu kemanisan, kan?

Aku ingat saat binar itu muncul di dua indera pandangmu kala lisanmu menyebut namanya. Aku ingat kala di hadapanku berkali kau memerah di pipi akibat janjinya yang kauulang kembali. Aku sangat ingat.

Tapi lihat. Dia pergi, saudariku. Pergi untuk bebungaan yang lain. Yang lebih menarik darimu. Aku tahu itu dari lesu tatapmu.
Oh I will love you more than that
I won't say those words, then take them back
Don't give loneliness a chance
Baby listen to me when I say
I will love you more than that

 Aku hanya bisa mengucap lewat surat ini, saudariku. Aku akan selalu mencintaimu. Cintaku tak seperti cinta semunya. Aku mungkin terkesan angkuh bila kuakui bahwa aku berusaha selalu ada untukmu. Tapi itu benar. Masih belum percaya? Hmm, aku rasa tak perlu kuungkap lagi bukti cintaku. Karena kuyakin kau lebih tahu.
Baby you deserve much better
What's the use in holding on
Don't you see it's now or never
Just why you can't be friends
Baby knowing in the end

Seperti lirik lagu yang kukutip sejak awal. Kau tentu tahu lagu favorit kita sejak SMP, kan? Ya. Lihatlah lirik lagu itu. Kau mengerti, kan? nee, wakaru deshou, kalau kata orang-orang Jepang. Ya, kenapa kau harus berpegangan pada hal begitu, saudariku?
There's not a day that passes by
I don't wonder why we haven't tried
It's not too late to change your mind
And take my hand,don't say goodbye
I will love you more than that
I won't say those words, then take them back
Belum terlambat saudariku. usahlah kau terus bersedu. Kita bisa kembali mencoba untuk bangkit. Tak ada yang terlambat.

Saudariku, mungkin kaupikir aku begitu bebas menerjemahkan lirik lagu itu. Tapi, untuk cinta kita, kurasa tak ada salahnya, kan, mengutip lagu itu?

---------------------------------------------------------------------------

Ilustrasi di atas menggambarkan sesuatu. CINTA. Cinta yang beda. Sangat beda. Kenapa beda?

Tahukah Anda bahwa penulis surat itu adalah juga perempuan? Ya. Perempuan. Tentu Anda berpikir: kok, kayak lesbi?

Enak aja. Surat itu adalah ungkapan cinta seorang perempuan terhadap teman dekatnya, sahabatnya. Masih ada pertanyaan tentunya: kok bisa sebegitunya? Lebay ah.

Hehehe. Mungkin terkesan lebay. Tapi, itulah perempuan. Makhluk dengan dunia yang sangat sulit dimengerti. Hanya, saya ingin mengambil sisi positif dunia perempuan kali ini. Untuk motivasi. Semoga.Mari kita bedah bersama 'surat' itu.
^.^

Dalam pandangan saya, surat itu berisi penyemangatan seorang perempuan A terhadap perempuan B yang baru saja patah hati gara-gara laki-laki. Ugh! Lagi-lagi tentang hati. Ya, hal ini nggak akan habis dibahas. Yuk, lanjuut.

Hubungan 'istimewa' antara lelaki-perempuan akan terjadi jika-hanya-jika sang perempuan dalam keadaan labil, tak punya tempat berkeluh dari pihak sesama jenis. Dalam masa itu, hadirlah teman lelaki yang merasa bisa menjadi penyimak keluhnya, kesahnya. Kenyamanan pun dirasakan. Yang kemudian diartikan 'sang lelaki ada hati'. Kemudian sang perempuan 'main hati'. Semua berlanjut hingga janji manis muncul, dan terjadilah fenomena-fenomena itu. Sekarang, dan selamanya bila tak ditanggulangi.

Pada hakikatnya, kenyamanan bisa terjadi antara teman. *thanks my friend for eksplain this*. Dan, kenyamanan itu tak selalunya karena 'ada hati'. Duh, berarti perempuannya ke-GR-an dunks. Maybe. Mungkin aja. Dan yang nggak enak lagi, kalau GR itu ditindaklanjuti ke arah yang tampak manis.

Ya, surat itu membantu saya menjelaskan sesuatu. Bahwa sahabat sesama jenis itu lebih indah. Sangat indah. Tak akan ada 'main hati' di sana. Hanya ada pengertian. Saling mengerti. Pengingatan yang terkadang nyelekit, ngeselin, sok tahu, terasa indah bila dijabarkan kemudian. Sahabat perempuan. Jauh lebih berharga dari sahabat lelaki *ups! no offense ya,sahabat2 lelakiku*.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar