Inang kelam merambati masa
Temaniku melewati aspal luas
:jalan raya
Kuangkat daguku
Menatap selimut bumi yg tak cerah
Dan binaran sinar menyita pandangku
Kerlip yang bergantian seolah berbagi tugas akan sinaran
Awalnya satu
Dan pandangku sampai pada berpuluh, ratus, atau mungkin beribu sinaran
Decak bergema dari bibirku
Subhanallah
Pandangan mulai memusatkan arah
Segera saja bebintang menyala terang
Satu,dua,dua belas
Berdekatan
Inikah konstelasi bintang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar