Saudaraku, apa kabar?
Semoga kau selalu dalam lindunganNya
semoga seperti udara yang tak pernah habis, doaku terus mengalir untukmu
Saudaraku, ingatkah kau di masa awal perkenalan kita?
Ketika kita saling menyelami masing-masing diri
Kala kita saling memaknai arti pertemanan
Kala kita saling berdiskusi
Kala akhirnya aku tahu
kau salah satu teman baik yang dikirimNya untukku
Saudaraku, sungguh...
kau kuterima sebagai saudaraku hanya karena satu: agamamu
kau kubiarkan memasuki ruang hidupku
Saudaraku, kini aku menyadari (lagi)
bahwa bagaimanapun kita saling mengenal, kita takkan tahu bagaimana keadaan masing-masing
saat itu aku mengingat kembali pelajaranku
kau tahu, saudaraku, apa itu?
Ya, tentang justifikasi. Kita tak bisa saling menjustifikasi hanya karena perbedaan pandangan, bukan?
Kita tak bisa menjustifikasi hanya karena sikap yang selewatan, bukan?
Saudaraku, mari kita kembali bersihkan niat ini
bersaudara karenaNya dan belajar untuk sebuah kearifan
mari kita saling menasehati, bukan sekadar justifikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar