Rabu, 20 Oktober 2010

Tentang Ibu

Saat kau berumur 15 tahun, ibumu ingin sekali memelukmu. Namun, kau kunci pintu dan sibuk di kamarmu.

Saat kau berumur 17 tahun, kau di ajari naik motor/mobil olehnya. Namun, kau pakai motor/mobil itu setiap ada kesempatan dan tanpa kau sadari ia lebih membutuhkannya.

Saat kau berumur 18 tahun, ibumu menangis terharu ketika kau lulus SMA. Namun, justru engkau lupa akan dirinya dan lalu berpesta bersama teman-temanmu.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar uang kuliahmu dan menghantarmu ke kampus pada hari pertama kuliah. Namun, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”. “Ah ibu, pingin tahu urusan anak muda saja,” kau menjawabnya.

Saat kau berumur 23 tahun, dia menyarankan sebuah pekerjaan yang bagus untuk masa depanmu. Sebagai jawaban, kau berkata pada dirimu, “Aku tidak ingin seperti ibu.”

Saat kau berumur 25 tahun, dia membantu membiayai pernikahanmu. Namun, kau ingin pindah rumah jauh dari kampung halamanmu.

Saat kau berumur 30 tahun, dia mengajarimu bagaimana merawat bayimu. Namun kau debat, “Sekarang jamannya sudah berbeda Bu, jadi harus gini … harus gitu …”

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahu bahwa Ayah Ibu kangen padamu. Namun kau jawab, “Maaf bu, saya sedang sibuk sekali, belum ada waktu, nanti lebaran saja ya bu?”

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga butuh perawatanmu. Namun, setelah kau baca buku tentang pengaruh negatife orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya, kau berpikir panjang dan bahkan ragu.

Dan hingga suatu hari, BELIAU pergi mendahului kamu dengan tenang. Kamu TERJAGA, TERPERANJAT, TERBANGUN baru sadar teringat akan semua hal yang belum pernah kau lakukan untuknya. Kamu merasa, begitu cepat waktu berlalu, sehingga ini semua datang menghantam hatimu dengan tiba-tiba.

Jika beliau masih ada, jangan lupa berikan kasih sayangmu padanya lebih dari yang pernah kau berikan selama ini. Jika beliau sudah tiada, ingatlah kasih sayang dan cintanya yang tulus tanpa syarat padamu. Panjatkan doa yang terbaik dengan ikhlas untuknya selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar