Kamis, 22 Desember 2011

Apa tujuan kita berbicara?


Lama tak menulis, saya jadi ingin bercerita. Banyak sekali cerita yang ingin saya sampaikan, tapi kali ini cukup kisah sabtu lalu saja, ya. Kalian tak salah bila menganggap saya sedang curhat. Hayuk kita mulai.

Siang itu saya baru menyelesaikan perkuliahan dan duduk di koridor karena buku kesayangan saya sedang dipinjam teman. Yeah, karena saya mau buku saya kembali hari itu juga, mau tidak mau saya harus menunggunya selesai kuliah. Oke, tak apa. saya juga ingin rehat sejnak. Kemudian bebrapa rekan menghampiri saya hingga akhirnya tersisa satu orang yang mungkin akan jadi teman diskusi saya saat itu.

Gadis itu memulai diskusi dengan sebuah pertanyaan, "May, kamu bisa ngerasain kan bedanya orang yang ngejelasin cuma untuk show-off sama yang ikhlas ngejelasin?" Seketika itu saya tertarik dengan pertanyaannya, dan dengan santainya saya menggeleng pelan. Saya coba jelaskan, ya, temans, uraian rekan saya itu.

Kalau seseorang menjelaskan hanya untuk show-off, maka akan terasa oleh pendengarnya aura yang kurang nyaman. Berbeda dengan yang ikhlas menjelaskan, pasti akan membuat pendengar itu mengerti apa isi pembicaraannya. Hmm, apakah lantas kita bisa dengan mudah menilai si A ikhlas atau tidak dalam menjelaskan? Tentu saja tidak.

Lho, kan sudah terasa auranya, may?

Yee, nggak gitu juga kaleee. Kita kan manusia yang nggak bisa seenaknya menentukan si A ikhlas atau tidak. Itu sudah urusan dia sama Sang Maha. Urusan kita sebagai pendengar cuma: paham isi pembicaraan.

Sejenak saya berpikir, apakah selama ini saya berbicara di depan kelas untuk mendapat perhatian ataupun show-off di depan orang lain? Apakah lawan bicara saya mengerti isi pembicaraan saya? Apakah pendengar mendapat ilmu dari pembicaraan saya?

Dan terakhir, saya hanya memberikan kunci pada temans pembaca, sebelum berbicara. Gunakan kunci itu: bismillah

yuk, luruskan niat dalam menyampaikan sesuatu ^_^

4 komentar:

  1. bener banget kita harus mengawali semuanya dengan bismillah

    BalasHapus
  2. masalah ikhlas atau tidak ikhlasnya semuanya beralih kepada ke diri diri masing masing aja

    BalasHapus
  3. yang terlihat ikhlas bisa menjadi tidak ikhlas semua tergantung niat nya

    BalasHapus
  4. @all
    tapi meski keikhlasan ndak bisa dilihat dari luar, tapi hati pendengar bisa merasakan kan? bukan masalah ikhlasnya, tapi pahamnya

    BalasHapus