Sabtu, 19 Mei 2012

Sastra dan Perubahan Sosial

Assalamu'alaikum. lama nih nggak bahas sastra islami. Tadi dapet bahan waktu kuliah sastra dan masyarakat (sosiologi sastra). tentang sastra dan perubahan sosial.

sastra dipengaruhi dan mempengaruhi perubahan sosial
ada yang bingung dengan subjudul di atas? oke, sya mulai ya. sastra adalah bagian dari kebudayaan masyarakat tempat ia lahir. misalnya saja, syair-syair nasehat (kalau kata dosen, contoh konkretnya gurindam). karena sastra itu lahir, tumbuh, dan berkembang di tengah masyarakat, maka otomatis sastra itu dipengaruhi kondisi sosial sekitarnya, tapi sastra juga bisa memberi pengaruh pada perubahan kondisi sosial tempat ia tercipta.

sastra dipengaruhi perubahan sosial
yuk kita ambil contoh. Teman-teman masih ingat "Catatan Seorang demonstran"? karya sastra tersebut (meski masih berjenis autobiografi) lahir karena kegelisahan seorang pemuda bernama Soe Hok Gie (Gie) atas kondisi sosial di negara tempat ia hidup, Indonesia. Gelisah karena pemerintah yang cacat menurutnya. Kegelisahan itu dituangkannya dalam tulisan-tulisan featureatau puisi. misalnya saja yang sya kutip ini:
PESAN

Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran

Aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi

Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?

-soe hok gie-


kegelisahan Gie itu tertuang dalam puisi dan akhirnya puisi yang merupakan karya sastra itu menjadi contoh bahwa karya sastra dipengaruhi perubahan sosial. sampai di sini kita sepakat? atau ada pendapat lain? :)

sastra mempengaruhi perubahan sosial
oke, kali ini kita terbang ke masa sekarang. Bagaimana bisa sastra mempengaruhi perubahan sosial? eh tapi coba deh inget atsar sahabat,"ajari anakmu sastra, maka yang takut akan jadi berani". sya yakin teman-teman pernah membaca atau setidaknya tahu isi novel 'ayat-ayat cinta', 'ketika cinta bertasbih', 'di bawah lindungan ka'bah', dan yang terbaru 'negeri 5 menara'. Apa teman-teman menyadari bahwa sebenarnya karya-karya tersebut mulai mengubah sedikit kehidupan masyarakat di Indonesia, khususnya muslim remaja?

Yep. pertama, sya sangat menyadari bahwa remaja saat ini mengenal ta'aruf untuk menikah dan mereka mulai mencoba meninggalkan yang namanya pacaran. Iya, kan? Sya sangat berterima kasih pada penulis novel bertema cinta itu yang ternyata mampu mengajak remaja muslim berubah haluan pola pikir mereka :)

kedua, sedikit banyak masyarakat muslim mulai terbuka matanya terhadap kata 'pesantren'. setelah diserang bertubi-tubi melalui buku 'perempuan berkalung sorban' (hei, ternyata buku tersebut juga mengubah pola pikir muslim tentang pesantren! sayangnya pola pikir negatif :toe: ), kini 'Negeri 5 menara' mengembalikan arti kata 'pesantren' yang sebenarnya.



saya tulis ini sebelumnya di myQuran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar