Saya dan ROHIS

Lama sudah tak saya isi blog ini, dan kini sekalinya muncul dengan suasana yang sedang kurang nyaman. Lho, kenapa? sudah jelas di judul saya tuliskan ketidaknyamanan tersebut. Ya, marak sekali teman-teman membahas terkait hal ini. Dan saya ingat sebuah kisah manis seorang May bersama organisasi bernama ROHIS.

Masuk karena 'kecelakaan'
Di awal SMA, pekan pertama adalah masa siswa baru mendaftar ke ekstra kurikuler minatnya. saya yang sangat berminat dengan dunia tulisan mendaftar ke MADING (majalah dinding). Tapi batal karena saat itu sedang waktu sholat jumat dan mading tutup. teman sejak kecil saya mengajak untuk melihat ekskul apa yang buka. Taraaaa!!! sebuah ruangan terisi sementara ruang lain kosong saat itu. Ternyata sedang ada acara keputrian. Euh, sebenarnya malas ikut acara keputrian Islam begini. Bosen denger ayat sama hadist. Omongannya cuman surga neraka, pahala dosa. 


Tapi, saat masuk, suasananya lumayan beda. meski masih bahas surga, tapi ada nyanyinya juga. xixi, serasa TKA ini mah, TK AlQuran khusus anak 5 tahun.

Jadi utusan banyak pertemuan
Yep. Di ROHIS akhirnya saya menetapkan keinginan saya berorganisasi. Meski bukan tokoh sentral (maklum, anak bandel di ROHIS, heheee), bukan pemegang tampuk kepemimpinan, saya lebih sering diutus ROHIS SMA 55 dalam berbagai pertemuan/undangan. Pernah saya diajak rapat pembentukan forum ROHIS Jakarta, pernah saya ikuti lomba mading (wiiih ROHIS ada madingnya jugaaak) SMA se-Jakarta bersama teman-teman ROHIS. Banyak juga kegiatan yang saya ikuti sejak jadi pengurus ROHIS.


Wacana Teroris itu...
Beberapa hari lalu saya teringat kembali pada ROHIS akibat sebuah statemen dari media elektronik. Eh? Teroris muda dibentuk dari kegiatan di mesjid sekolah? Tet tew! jelas sudah hanya ROHIS yang melakukan kegiatan di mesjid dan sekitarnya, khususnya mesjid sekolah. Jadi, maksudnya apa?

Hingga saya menulis blog ini, ROHIS masih menjadi andalan guru sekolah untuk menjadi penggerak acara keislaman dan kegiatan lain di sekolah. siswa berprestasi masih dari pihak ROHIS, dan tidak ada pengurus ROHIS yang terlibat narkoba, free sex, ataupun tawuran.

Malah, pernah ketika saya SMA, ROHIS dan pihak sekolah bekerjasama menangani upaya penyebaran aliran sesat Islam yang dibawa salah satu siswa non-ROHIS. Masih mau bilang ROHIS itu inkubator teroris?