Sabtu, 01 Februari 2014

Belajar Antri

Ternyata benar, antri itu latihan kesabaran dan disiplin, ya? Hari ini belajar tentang antri. Jadi begini ceritanya.

Jadwal belanja bulanan sudah tiba. Berangkatlah kedua orangtua Kinan ke pusat belanja kawasan Pejaten. Setelah selesai memilih apa saja yang dibeli, bersiaplah kami ke kasir. berhubung ini hari libur, so pasti kasir sibuk dengan antrian yang puanjaaang. dipilih dipilih dipilih deh kasir yang antriannya lumayan sedikit.

Setelah nggak lama banget antri, sekarang giliran kami transaksi. Eh tiba-tiba seorang anak kecil dan ayahnya nyerobot saya. Bingung mau marah atau sedih. Ya udah bingung aja.

"Lama nih kalau begini. Mbak, saya duluan deh, cuma ini," kira-kira gitu deh kata Bapak itu. Iya, sih, cuma 2-3 jajanan sang putri unyu-unyu. Tapi....

Selesai transaksi yang diserobot itu, kami ke tempat antri taksi. Hehe mending antri begini daripada nunggu di jalanan luar tapi belum tentu dapat taksi.

"Papanda, sedih deh tadi disereobot Bapak-bapak di kasir. Iya,, sih, cuma seiprit yang dibeli. Tapi, dia kan sama anaknya. nanti jadi belajar nggak antri," kata May.

"Jadi bener, ya, untuk antri itu orang kita tuh susah ya?"

Duh, semoga mampu kelak mendidik Kinan untuk bisa sabar dan disiplin, khususnya tentang antri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar