Minggu, 02 Februari 2014

Pertumbuhkembangan Kinan Bukan Ajang Perbandingan

Ibu mana yang tidak sedih ketika perkembangan anaknya masih saja dinilai kurang oleh sekitar? Saya salah satunya. Tumbuh kembang Kinan yang saya amati, saya stimulasi, saya banggakan, dengan entengnya dijatuhkan dengan pengalaman ibu-ibu yang lebih senior.

Ketika Kinan belum bisa duduk sendiri, mereka berkata: anak saya dulu umur 6 bulan udah mau merangkak
Ketika Kinan baru merangkak, mereka bilang: Si Kakak A 8 bulan udah rambatan
Ketika Kinan mulai semangat rambatan, masih saja ada yang bilang: Kalo B udah langsung mau manjat-manjat
Well, hell to the loooww! Berapa kali saya katakan anak-anak itu beda, tiap anak itu unik. Kita yang sudah besar saja sedih kalau dibandingkan, bagaimana dengan anak kecil yang lebih polos?

Kalau ada pendapat bahwa membandingkan anak satu dengan yang lain berdampak negatif, saya mengiyakan. Bukan apa-apa, saya contohnya. Sejak kecil,  Mama saya selalu saja membandingkan saya dengan anak lain yang katanya gaul, suka dandan, suka njoget. Hasilnya? Saya minder ketika berhadapan dengan orang lain, terutama bila sedang bersama mama. Dan saya tidak berharap hal itu berulang ke Kinan.

Berkali saya ucapkan pada Kinan bila ada yang membandingkannya dengan yang lain,"Ya, yang penting bagi Mama, Kinan itu hebat, shalehah"


2 komentar:

  1. yg penting anaknya sehat.., ortu harus terus menyemangati dan mendorong, supaya anak tetap PD dan mau terus berusaha. semangat :)

    BalasHapus